Sunday, March 15, 2020

Pengalaman Rekrutmen Anteraja Acceleration Program (AAP) di Triputra Group


Logo Anteraja
Beberapa hari setelah mengikuti tes full day pada BCA Banker Program, saya mendapatkan undangan dari perusahaan lain. Perusahaan tersebut adalah perusahaan logistik dengan brand “Anteraja”. Anteraja adalah salah satu anak perusahaan dari Triputra Group yang merupakan top 10 grup bisnis di Indonesia. Namun, saat mendaftar, saya sebetulnya belum tahu tentang perusahaan ini. Maklum ya, jarang mencari info-info perusahaan gitu sebelumnya. Padahal perusahaan ini memiliki lebih dari 60.000 karyawan dan bermain di berbagai sektor industri seperti agribisnis, tambang, manufaktur, logistik, dll. Kalau tidak salah sih saya mendaftar disini berdasarkan info dari instagram saja, hehe.
Email yang masuk waktu itu adalah undangan psikotest yang berlokasi di ITB, Bandung. Waktu tes-nya hanya 2 hari setelah saya mendapatkan email tersebut. Sempat berpikir untuk tidak ikut sih, karena agak dadakan dan jauh. Tapi sayang juga kalau dilewatkan. Langsunglah saya pesan tiket kereta api Serayu dari St. Pasar Senen ke St. Kiara Condong. Harganya hanya 60ribu saja. Ternyata adik saya juga ingin ikut ke Bandung untuk mengambil data objek skripsinya yang ternyata ada di Rancaekek. Jadilah kami berangkat berdua keesokan harinya jam 9 pagi. Kemudian saya turun di Bandung dan adik saya meneruskan perjalanan ke Rancaekek.

Di Bandung, saya menginap di Pele Backpacker Guesthouse. Lokasinya di belakang mall Cihampelas Walk, dekat ITB. Saya hanya memesan kamar untuk semalam, karena psikotest hanya memakan satu hari. Setelah tiba, saya langsung menempel di kasur dan terlelap zZzZzz. Malam harinya, setelah mandi, saya mencari tempat print untuk mencetak CV dan dokumen lain yang dibutuhkan. Setelah itu, saya mengisi perut dengan makan nasi tutug oncom favorit saya. Setelah persiapan untuk besok saya lakukan, saya pun melanjutkan hibernasi saya sampai pagi.

Mentari pagi mulai bersinar. Kicauan burung yang bernyanyi di tengah dinginnya udara Bandung pun membangunkanku. Setelah sarapan roti coklat dan mandi, saya pun check out dan berangkat ke kampus ITB menggunakan ojek online. Lucu rasanya melangkahkan kaki di ITB, karena dulu saya pernah bercita-cita untuk kuliah S1 di jurusan Matematika FMIPA ITB. Namun cita-cita tersebut berubah setelah melalui berbagai proses berpikir, hehe. Lalu saya langsung mencari lokasi tes AAP yaitu di GKU Timur ITB lantai 2. Setelah sampai, ternyata baru ada 2 orang wanita yang menunggu di depan ruangan. Saya pun duduk menunggu sambil update instagram.

Semakin lama semakin banyak yang datang. Totalnya kira-kira ada 80-an orang. Dan pada akhirnya sekitar jam 8 pagi, pintu ruang tes dibuka. Ternyata psikotest ini sudah berlangsung beberapa gelombang di hari sebelumnya. Gelombang saya adalah gelombang yang terakhir. Sesi dibuka dengan presentasi pengenalan perusahaan oleh pihak Triputra. Setelah itu, tanpa basa-basi, recruiter langsung membagikan soal psikotest. Jenis soalnya cukup lengkap walaupun tidak selengkap BCA. Ada numerik, verbal, logika, spasial, dll. Setelah itu tes kepribadian, dan ada pula tes koran/pauli yang turut menambah pegal badan ini.
Logo Triputra Group
Tes berlangsung dengan pengawasan yang ketat. Jika ada pelanggaran, akan langsung didiskualifikasi. Setelah selesai, peserta diperbolehkan keluar ruangan untuk menunggu hasil tes. Menunggu lebih kurang 30 menit, hasil tes pun keluar. Seingat saya ada 5 orang yang lolos ke tahap berikutnya (termasuk saya, hehe). Tahap berikutnya adalah interview HRD yang langsung dilaksanakan siang itu juga. Saya mendapat jadwal jam 14.30. Karena masih lama, saya pun pergi mencari tempat makan untuk makan dan bersantai.

Setelah kembali ke GKU Timur, saya langsung ke ruang interview. Sesi interview berjalan lancar, dengan pertanyaan-pertanyaan terkait pengalaman selama kuliah baik di kampus maupun di luar kampus. Kebetulan saya mendapatkan interviewer yang sangat gamblang. Beliau langsung mengatakan bahwa saya lolos interview HRD tersebut dan bertanya apakah saya membawa laptop untuk mempersiapkan tes selanjutnya yaitu mengerjakan case yang akan diberikan untuk dipresentasikan besok siang. 

Alangkah terkejutnya saya yang tidak membawa laptop, sudah check-out hotel, dan bahkan sudah memesan tiket kereta pulang untuk sore di hari tersebut. Sebelumnya saya mengira bahwa hanya akan ada psikotest di Bandung dan proses selanjutnya akan berlangsung di Jakarta (berdasarkan hasil browsing google). Setelah menjelaskan ke interviewer, beliau berkata “Bisa lah ya bisa, cari warnet ya mas, flashdisk ada kan? Besok dipinjemin laptop deh”. Waduh, buyar sudah pikiran saya ini, seharusnya mikirin case jadi malah mikirin hal-hal seperti “tidur dimana, tiket kereta gimana, ngerjain dimana, naik apa, dll” hahahaha.

Saya kembali menginap di Pele Guesthouse. Untuk tiket kereta, tidak sempat saya batalkan sehingga saya ikhlaskan saja. Kemudian saya memutuskan untuk langsung kembali ke penginapan dan mandi untuk menjernihkan pikiran. Setelah mandi, saya bertanya ke resepsionis (yang merupakan pemilik penginapan tersebut) tentang warnet di sekitar sana. Saat bertanya, saya terpikir untuk menanyakan beliau apakah memiliki laptop nganggur atau tidak. Sayangnya tidak ada, namun saya diperbolehkan meminjam komputer resepsionis yang keadaannya agak lemot. Dengan senang hati dan penuh rasa syukur, saya mengiyakan tawaran tersebut dan berterimakasih kepada beliau.

Saat mengerjakan, memang harus sedikit bersabar karena lemot. Tapi masih lebih baik ketimbang harus mencari warnet yang tak tahu ada dimana, dengan suasana yang tak tahu seperti apa, dan memiliki jam buka yang tak tahu sampai kapan, serta dapat mengakibatkan dompet terkuras. Namun malam harinya tiba-tiba pemilik penginapan datang menawarkan laptop nganggurnya yang dapat saya gunakan untuk mengerjakan sendiri case tersebut di kamar. Yaampun, baik sekali pemilik penginapan tersebut. Sudah penginapannya murah (hanya 99ribu/malam), nyaman, tenang, masih disuguhi fasilitas ++ dengan keramahan ++. Sangat saya rekomendasikan deh Pele Backpacker Guesthouse ini untuk backpacker yang ingin penginapan murah dan bagus di Bandung.

Kamar yang saya tempati di Pele Backpacker Guesthouse
Oke, kita kembali ke topik yang sudah melenceng ini. Saya diminta oleh rekruter untuk menyiapkan dua hal. Pertama, solusi terhadap permasalahan yang ada di case. Yang kedua, road map career yang saya miliki. Untuk case ini cukup membingungkan saya karena saya belum memiliki pengalaman di bidang logistik dan belum pernah belajar logistik secara mendalam (hanya tau kulitnya saja dari matkul manajemen operasional, itupun tipis banget). Namun saya tetap berusaha memberikan yang terbaik dalam waktu yang sangat singkat tersebut.

Saya tertidur jam 2 malam dengan powerpoint yang belum selesai. Pagi harinya, saya kembali melanjutkan powerpoint. Setelah selesai, saya simpan di flashdisk dan backup di email. Kemudian saya mengembalikan laptop dan mengucapkan terimakasih kepada pemilik penginapan tersebut. Siang hari, saya checkout berangkat naik ojek online, dan langsung ke GKU Timur lagi. Setelah itu, saya menunggu giliran presentasi, dan mempresentasikan hasil kerjaan saya yang penuh perjuangan itu. Presentasinya santai sambil duduk di meja. Kemudian ada sesi tanya jawab terkait logistik yang membuat saya sedikit bingung, hehe. Setelah itu panel menjelaskan, apabila lolos tahap ini maka akan masuk ke tahap akhir yaitu user interview di Jakarta. Kemudian saya diperkenankan untuk pulang.

Di jalan menuju pintu keluar, saya berjalan dengan kandidat lain sambil mengobrol. Ternyata, pria ini adalah mahasiswa S1 Teknik Geodesi ITB yang berasal dari Medan. Banyak kali lah orang Batak ini di geodesi. Jadi saling bertukar cerita pengalaman kuliah di geodesi dulu, hahaha.
Akhirnya saya pulang kembali ke Jakarta. Sayangnya, dua minggu kemudian saya menerima email bahwa mereka memutuskan untuk memilih kandidat lain. Namun, pengalaman ini cukup bernilai buat saya agar lebih well-prepared dan tidak membuat asumsi sendiri untuk rekrutmen selanjutnya. Saya rasa cukup seru juga 3 hari 2 malam yang saya lalui waktu itu, yang tidak semuanya bisa tertuang dalam tulisan kali ini hahaha.

Sekian cerita pengalaman saya dalam mengikuti rekrutmen Anteraja Acceleration Program di Triputra Group. Semoga bermanfaat, dan don’t hesistate to contact me on instagram @abdul.yafi
Terimakasih telah berkunjung!

Regards,
Abdul Yafi

1 comment:

  1. Apa yang dimaksud dengan “Airway bill

    ReplyDelete