Logo Bank BCA |
Psikotest Online (SHL)
Email yang pertama kali masuk ke inbox saya adalah undangan untuk mengikuti psikotest online (SHL). Tes ini bisa dikerjakan dimana saja selama ada koneksi internet. Waktu itu, saya mengerjakan tes SHL ini di cafe sambil nyemil-nyemil santai, hehehe. Tes tersebut terdiri dari empat jenis soal yaitu numerical reasoning, verbal reasoning, logical reasoning, dan personality questionnaire. Durasi maksimal untuk mengerjakan tes tersebut adalah 160 menit atau 2 jam 40 menit. Tes SHL tersebut harus dikerjakan maksimal 2x24 jam setelah link untuk mengerjakan tes diberikan. Untuk bahasanya sendiri bisa memilih apakah ingin English atau bahasa Indonesia. Jika kamu bisa, saya sarankan memilih yang English karena menurut saya bahasa Indonesianya kurang pas terjemahannya dan agak membingungkan. Untuk contoh soal tesnya, tinggal googling aja “contoh tes SHL”. Nah, contoh soalnya yang berbahasa Inggris juga lebih lengkap dibanding soal berbahasa Indonesia.
Psikotes Langsung & Interview Psikolog
Lima hari kemudian, saya mendapatkan email dari tim rekrutmen BCA untuk mengikuti psikotes Banker Program secara langsung di Gedung Wisma Asia 1 yang ada di Slipi (lumayan, dekat rumah saya). Pada hari H, saya datang dengan kemeja biru muda, celana hitam, sepatu hitam mengkilat, dan rambut klimis B). Ternyata waktu saya tes itu, hanya ada 8 orang yang mengikuti proses untuk posisi Banker Program dan puluhan orang yang mendaftar bagian IT.
Nah, tes tertulis di BCA ini menurutku adalah salah satu tes paling lengkap yang pernah saya ikuti. Tes intelegensinya sangat lengkap. Tes kepribadiannya ada DISC, PAPI, gambar-gambar (wartegg, orang, pohon). Lalu ada tes pengetahuan umum juga yang isinya bermacam-macam seperti seni, biologi, dll. Trus tidak ketinggalan juga, ada tes koran/pauli. Tes tersebut secara keseluruhan memakan waktu 4 jam. Setelah sukses membuat badan peserta pegal-pegal, recruiter meminta peserta untuk menunggu hasil penilaian di luar. Kurang lebih 10 menit menunggu, recruiter pun keluar dan menempel nama peserta yang lolos. Untuk yang lolos diberikan makan siang dan diminta menunggu sampai jam 13.00 untuk mengikuti interview psikolog disana. Sedangkan untuk yang tidak lolos diperbolehkan langsung pulang. Hmm, cukup kejam juga ya... Fyi, yang lolos di sesi itu untuk Banker Program hanya 2 orang (termasuk saya, hehehe).
Karena perut telah keroncongan, saya pun mencari tempat untuk menikmati nasi kotak yang diberikan. Setelah duduk, saya membuka kotak dan melihat ada dendeng, abon, kacang panjang, telur, dan PETE. OMG, I love pete (bahasa latinnya: Parkia speciosa). Tapi setelah makan kan ada interview psikolog, bisa-bisa nanti saya bau pete K. Jadi saya memutuskan hanya makan petenya sebiji saja... Lumayan lah makanannya, porsi kecil dengan rasa enak untuk mengganjal perut sebelum interview.
BCA Wisma Asia 1 |
Tahapan
Seleksi Terpadat
Beberapa hari kemudian, saya kembali mendapatkan email untuk mengikuti proses seleksi tahap berikutnya di Wisma Asia. Tes kali ini dijadwalkan full day yaitu dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore. Saya juga diminta untuk membawa laptop pribadi beserta earphone/headset. Agendanya adalah dinamika kelompok, business case, case presentation, SHL verification, dan English test. Wah, panjang juga ya proses seleksi untuk menjadi Banker di BCA ini.
Di hari H, setelah sarapan Indomie telur yang bergizi, saya berangkat dengan mengenakan kemeja merah, celana hitam, sepatu hitam mengkilat, dan rambut klimis tentunya B). Ternyata ada 6 orang yang mengikuti seleksi hari itu. Semuanya berasal dari 5 sesi psikotest yang berbeda. Wajah mereka semua tampak sangat serius dan menakutkan (kecuali saya). 2 dari 6 peserta yang ada memiliki gelar magister. Ada pula lulusan S1 dari luar negeri.
Sesi pertama pun dimulai, kami berenam dipersilahkan masuk dan duduk. Selama sesi berlangsung, peserta akan dinilai oleh psikolog (yang menginterview saya kemarin) dan tim HR. Jadi, di sesi pertama ini peserta diberikan challenge. Ada 9 macam tantangan dengan level kesulitan yang berbeda-beda. Kelompok harus berdiskusi untuk memilih 3 tantangan dan kemudian bekerja sama mengerjakan satu-persatu tantangan tersebut. Saat memilih, usulan saya disetujui oleh seluruh anggota kelompok karena logis dan masuk akal.
Pada tantangan pertama, kami mendapatkan dua buah case tentang Human Resource Management yang cukup kompleks dan durasi untuk mendiskusikan alternatif solusinya sekitar 30 menit. Disini diskusi berjalan cukup enak dan mendapatkan kesimpulan yang senada. Lanjut ke tantangan kedua, kelompok diminta untuk membuat sebuah jembatan dengan bahan yang tersedia, dimana jembatan tersebut harus mampu menyeberangkan sebuah bola golf. Sehingga, yang diuji dalam tantangan kedua ini adalah team work. Tantangan terakhirnya ini saya tidak ingat. Kalau tidak salah sih case lagi. Tapi saya lupa case apa, maaf ya hehehe.
Setelah selesai dinamika kelompok, peserta langsung diarahkan ke ruangan lain untuk mengerjakan business case secara individu. Pengerjaan menggunakan laptop masing-masing dan disediakan fasilitas wifi. Durasinya sangat singkat, yaitu 30 menit. Casenya waktu itu terkait melambungnya harga bahan bakar pesawat yang mengakibatkan naiknya harga tiket pesawat. Untuk detailnya saya sudah tidak ingat lagi. Yang jelas, waktu itu saya menciptakan sebuah program yang saya beri judul “Heaven Ticket”. Waktu mengerjakan ini saya merasa ada yang aneh, namun saya abaikan karena sedang terburu-buru. Saya baru menyadari betapa menakutkannya judul tersebut saat melakukan presentasi, hahaha. Tim penilai pun tertawa terbahak-bahak membaca judul solusi saya. Saya pun ikut tertawa karena saya tidak tahu harus berbuat apa lagi wkwk..
.
Heaven Ticket |
Setelah itu, recruiter menjelaskan bahwa proses untuk masuk ke Banker Program masih ada beberapa lagi, yaitu interview user, tes kesehatan, dan final offering. Mereka menjelaskan bahwa di tahap ini, bisa saja tidak ada yang lulus karena dianggap belum memenuhi kualifikasi untuk menjadi calon bankir. Peserta juga diminta mengisi form kesediaan dipindahkan ke posisi lain apabila gagal di tahap ini. Saya mengisi form tersebut dengan “bersedia” dan menuliskan “Credit Analyst” sebagai alternatif saya. Setelah mengisi form tersebut, kami semua dipersilakan untuk pulang ke rumah masing-masing.
Sayangnya, sekitar dua bulan setelah tes tersebut, saya menerima email bahwa saya tidak lanjut ke tahap berikutnya dan baru bisa mendaftar lagi di bank BCA setelah 2 tahun. Saya juga tidak mengetahui adakah diantara enam peserta tersebut yang lolos. Yang jelas, sebelum mendaftar ke BCA, teman-teman harus benar-benar menentukan posisi apa yang diinginkan dan bersungguh-sungguh dalam menjalani proses seleksinya. Karena sekali gagal, harus menunggu 2 tahun untuk bisa melamar lagi, haha.
Sekian pengalaman saya mengikuti rekrutmen Banker Program Bank BCA. Semoga bermanfaat untuk teman-teman semua. Jika ingin ngobrol-ngobrol atau bertanya, silahkan mampir ke instagram saya @abdul.yafi.
Terimakasih telah berkunjung!
Regards,
Abdul Yafi
Halo Kak Yafi, thank you so much for sharing
ReplyDeleteIt's my pleasure :)
DeleteThank you so much for sharing your experience! All the best for you!
ReplyDeleteKalo boleh tau, kalo lolos dpt gaji brp ya pak
ReplyDeleteMakasih banget kak sharing pengalamannya, saya besok ada ujian SHL . ternyata panjang bangettt prosesnya , jadi minder nih hahaaha
ReplyDeleteHalo kak, kebetulan saya lulus seleksi administrasi dan lanjut psikotes online, apakah ada rekomendasi untuk bljr nya kak atau contoh² soal yg kk pelajari waktu test? Terima kasih sebelumnya kak
ReplyDeleteHalo, mau tanya dong kira" dari test psikotest ke interview brp lama ya? Soalnya aku baru 4 hari yang lalu test psikotestnya
ReplyDeletemalam kak, program banker BCA itu lebih tepatnya bekerja di bagian apa ya?
ReplyDelete